Melihat Pasar Ikonik di Manipur India, Sebuah pasar Khusus Perempuan Akan Segera di Buka Kembali

Jakarta - Pasar ikonik di Manipur, India, yang seluruh penjualannya perempuan akan kembali dibuka setelah ditutup hampir 5 bulan karena pandemi. Pasar yang dikenal dengan Nupi Keitel tersebut tengah mempersiapkan jadwal pembukaannya dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Dilansir Hindustan Times, Sekretaris kepala negara bagian, Dr Rajesh Kumar, menyatakan Imphal Municipal Firm (IMC) selaku otoritas setempat segera menyusun lapak baru bagi para pedagang di pasar tersebut.

Para pedagang diwajibkan untuk menerapkan aturan protokol kesehatan yang berlaku seperti menjaga jarak. Setiap supplier akan diatur sedemikian rupa agar lapak mereka memiliki jarak minimal 6 kaki atau 1,8 meter dengan yang lain.

Selain itu, para pedagang juga hanya bisa berjualan selama dua kali dalam seminggu dengan sistem rotasi. "Khusus hari Minggu (pasar) akan ditutup untuk pembersihan dan proses sanitasi,"ujar Kumar.

Pasar Ikonik di India yang Sempat Ditutup Akibat COVID-19

Nupi Keitel merupakan salah satu pasar ikonik yang ada di India. Keunikan pasar yang telah berusia ratusan tahun ini karena semua pedagangnya perempuan.

Mengutip Matador Network, pasar ini sendiri terdiri dari 5.000 pedagang yang seluruhnya merupakan wanita. Mereka berjualan berbagai barang, mulai dari tekstil, kerajinan tangan, produk-produk kerajinan, kebutuhan pokok, makanan, dan lain sebagainya.

Pasar ini pun dibagi menjadi empat bagian yang menjual berbagai aneka barang-barang kebutuhan. Selain itu, hanya wanita yang telah menikah saja yang bisa memiliki kios di pasar ini. Kepemilikan kios di Ima Keithel ini kemudian akan dijalani secara turun-temurun, dari generasi ke generasi.

Karena keunikannya tersebut, Pasar Nupi Keitel ini juga menjadi salah satu atraksi wisata tersendiri bagi wisatawan. Tak heran jika banyak wisatawan yang mampir ke pasar ini, selain untuk berbelanja mereka juga ingin melihat langsung keunikan dari pasar tersebut.

Sayangnya, ketika pandemi melanda India, Pemerintah Negara Bagian Manipur akhirnya menutup pasar ini. Setelah sempat dibuka selama dua bulan, pada 21 April 2021 lalu, pasar ini kembali ditutup karena adanya gelombang kedua COVID-19 di India.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Destinasi Wisata Antara Gunung Dan Pantai, Mana Yang Lebih Menarik?

Jakarta - Perdebatan gunung vs pantai sering menjadi topik obrolan sehari-hari. Tidak hanya di kalangan traveler, masyarakat awam pun kerap mengungkapkan pilihannya terhadap salah dua destinasi wisata paling terkenal itu. Bahkan sampai ada yang menghubungkan pilihannya dengan kepribadian tertentu. Misalnya, mereka yang memilih gunung dinilai lebih introvert sedangkan yang memilih pantai cenderung ekstrovert. Padahal, belum tentu benar. Pilihan destinasi wisata tidak serta merta mengungkapkan kepribadian seseorang yang sangat kompleks. Dalam obrolan sehari-hari, jumlah yang memilih pantai biasanya lebih banyak dibandingkan gunung. Mereka memilih pantai ada yang karena tidak sanggup naik gunung, akses menuju pantai lebih mudah, debur ombak yang membuat rileks, sampai segarnya menyeruput kelapa muda langsung dari sumbernya. Lalu, apa yang membuat gunung tetap dipilih meskipun jumlahnya lebih sedikit? Tidak Semua Orang Sanggup Mendaki Gunung Gunung dan pantai sama-sama bisa m...
Baca selengkapnya

Berwisata di Gurun Sahara Kecil di Yogyakarta, Yaitu Gumuk Pasir Parangkusumo

Jakarta - Kalau liburan ke Yogyakarta biasanya para wisatawan akan tertuju kepada Malioboro dan candi-candi yang berada di sana. Tapi, pernahkah kamu tahu ternyata di Yogyakarta ada gurun pasir? Ya, gurun pasir ini disebut sebagai gurun sahara kecil yang terkenal dengan nama Gumuk Pasir Parangkusumo. Sahara kecil di Yogyakarta ini terletak di Jl. Pantai Parangkusumo Pantai Parangtritis Kec. Kretek Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, jika berangkat dari pusat kota dengan menggunakan kendaraan para wisatawan akan menempuh waktu perjalanan selama satu jam. Sesampainya di Gumuk Pasir, para wisatawan akan diperlihatkan dengan hamparan keindahan padang pasir yang ada di sana. Tentu banyak kegiatan yang bisa dilakukan Salah satunya adalah sandboarding, dengan meluncur di atas hamparan pasit dengan penggunakan papan. Tentu saja itu akan memicu adrenalinmu. Untuk wisatawan yang ingin mencoba atraksi sandboarding, harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 100 ribu, harga tersebut sudah ...
Baca selengkapnya

Rute Menuju Kawasan Wisata Telaga Kemuning di Gunung Kidul, Yogyakarta

Jakarta - Rimbunnya pepohonan di Hutan Bunder, Kapanewon atau Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ternyata menyimpan wisata air yang indah. Sebab, terdapat telaga yang tidak pernah kering sepanjang tahun, yakni Telaga Kemuning. Berada di tengah hutan menjadikan telaga ini cocok untuk menyendiri atau berwisata bersama keluarga maupun teman. Lurah Bunder Maryadi mengatakan, Telaga Kemuning memiliki sejumlah kelebihan yang perlu diangkat, salah satunya tidak pernah kering, bahkan selama musim kemarau. Selain itu karena tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci, air telaga pun terbilang masih jernih. Rimbunnya pepohonan di sekeliling telaga membuat pengunjung betah bersantai tanpa terganggu kebisingan kendaraan. "Telaga ini lebih banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar,"kata Maryadi kepada Kami, Kamis (2/12/2021) lalu. Menuju Telaga Kemuning Gunungkidul saat ini belum banyak orang yang berkunjung ke Telaga Kemuning karena...
Baca selengkapnya